Kukuhkan 400 Kader Pemuda Anti Narkoba Jawa Tengah, Menpora Ajak Pemuda Aktif Perangi Narkoba


IPNUIPPNUKABSEMARANG.OR.ID - Semarang: Menpora Imam Nahrawi didampingi Staf Khusus Pemuda Zainul Munasichin, Staf Ahli Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal, Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad, Kepala Dispora Jawa Tengah Budi Santoso, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman  hari Kamis (25/8) malam secara resmi mengukuhkan Kader Pemuda Anti Narkoba (KPAN) dari 400 Desa 10 Kabupaten di Aula Gradika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jl. Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah.
Menpora merasa senang dan bangga dapat bertemu dengan adik-adik KPAN se-Jawa Tengah. "Selamat, jadikan itu sebagai pengetahuan ilmu ketrampilan, karena tidak mudah menjadi KPAN apalagi di tengah masyarakat. Kita akan merekrut paling tidak 20 pemuda perdesa tanpa dana untuk bersama- sama menyampaikan perang terhadap narkoba," ucap Menpora.
Menurutnya kegiatan ini adalah implementasi sebagai pemimpin muda yang harus bisa menyebarkan virus positif kepada masyarakat dengan cara yang baik dan mudah dimengerti. Menpora mencontohkan, kaos/kostum yang sedang dipakai untuk sering dipakai sebagai cara kampanye dan simbol jihad melawan narkoba.
Menurut Menpora, saat ini masalah kepemudaan sedang menghadapi masalah besar. Ia menilai ada upaya untuk menghancurkan bonus demografi Indonesia melalui narkoba, terorisme, pornografi, paham-paham baru yang negatif melalui teknologi canggih. "Olahraga menjadi jawaban dalam keberbedaan, dalam olahraga jika ingin meraih sukses tanggalkan keberbedaan ras, agama, suku, bahasa, jenis kelamin dan lainnya. Medali emas Olimpiade 2016 adalah bukti ridho Illahi kepada rakyat Indonesia dalam keberbedaan, melaui tangan Owi/Butet, mereka berhasil mengibarkan Sang Saka Merah- Putih dan mengumandangkan Lagu Indonesia Raya di even olahraga tertinggi dunia," ucapnya mencontohkan.
"Suatu saat kalian akan menjadi pengganti kami, mulailah dengan karakter yang kuat insyaallah Allah akan meridhoi, tetapi itu semua pasti melalui proses panjang yang harus dilalui, kebaikan apapun harus kalian lakukan di lapangan, istiqomah mengahadapi apapun, berbuatlah terbaik meskipun perbuatan baik itu kadang tidak diterima dengan baik pula yakinlah Allah SWT, Tuhan YME meridhoi kita semua," pesan Menpora.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selaku tuan rumahpun memberikan wejangan pada sesi pembekalan kepada para kader KPAN, menurutnya media sosial menjadi alat yang baik untuk bersosialisasi terkait narkoba. "Sosial media menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan bahayanya narkoba dengan bahasa yang mudah dicerna, saya mendorong kepada para anak muda apabila ingin berkampanye maka yang diperlukan adalah inovasi, ada banyak cara enovasi yang dikembangkan, jadilah pemuda yang berprestasi seperti atlet peraih medali emas di Olimpiade 2016 Owi/Butet, Sri Wahyuni dan Eko Yuli," ucap Ganjar.
"Saya mengajak kepada komunitas- komunitas mulai dari komunikasi terkecil agar saling berinteraksi aktif melalui grup di sosial media apapun dan setiap hari harus berdiskusi mengenai bahaya narkoba dengan saling tanya jawab, ada banyak cara enovasi yang bisa untuk dikembangkan, silakan menyasar kepada masyarakat yang telah terkena narkoba, saya percaya kalian pasti bisa," ucap Ganjar.
Kepala BNN Budi Waseso yang hadir langsung pada acara ini menyampaikan kerugian dari bahaya penyalahgunaan narkoba. "Kerugian dari penyalahgunaan narkoba setidaknya sekitar Rp 63,1 triliun, peredaran narkoba saat ini telah menyasar ke anak-anak sebagai renegerasi pangsa pasar, ditambah saat ini seluruh lapisan masyarakat telah terkontaminasi narkoba mulai dari TNI Polri, BNN, kementerian/lembaga, bahkan pondok pesantren," paparnya.
"Jaringan narkoba bersifat internasional dengan dukungan modal yang besar dari negara-negara Afrika Barat, Iran, Tiongkok, Malaysia dan Eropa ditambah pula penegakan hukum di Indonesia belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba," tambahnya.
Sebelumnya Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda Mulyadi Adnan dalam laporannya mewakili Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mengatakan, kegiatan pembekalan dan pengukuhan ini diikuti sedikitnya 400 pemuda Kader Pemuda Anti Narkoba dari 10 Kabupaten yakni Tegal, Pekalongan, Semarang, Brebes, Cilacap, Batang, Purbalingga, Temanggung dan Kendal masing-masing kabupaten mengirimkan 40 pemuda terbaiknya guna mencetak sedikitnya 27.500 Kader Pemuda Anti Narkoba di 1.300 desa dari 3 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat).
"Pelatihan yang diadakan selama 2 hari ini diberikan materi seperti pengenalan jenis narkotika, strategi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dari BNN, testimoni bahaya adiktif narkoba, komunikasi efektif, serta materi pendukung terkait," kata Mulyadi.
Sebagai tindak lanjut program ini lanjutnya, para kader ini akan ditugaskan untuk penyuluhan terhadap 26.000 KPAN yang tersebar di 1.300 desa. "Nantinya akan ada 21 KPAN di setiap desa, kami berharap aksi ini mampu mendukung keberhasilan program KPAN di masa depan," ucap Mulyadi.

Posting Komentar

KONTAK KAMI (VIA E-MAIL)

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget